NEW DELHI: Asosiasi Tinju Internasional telah memenuhi semua kriteria reformasi dan akan menjadi “kriminal” jika Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan tinju dari Olimpiade, kata Presiden IBA Umar Kremlev kepada Reuters, Jumat.
IOC menangguhkan IBA pada 2019 karena masalah keuangan dan tata kelola dan juga tidak melibatkannya dalam menjalankan acara tinju di Olimpiade Tokyo berikutnya.
Hubungan yang tegang antara badan-badan olahraga semakin memburuk setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Badan pengatur tinju amatir itu menentang pedoman IOC dan mencabut larangan petinju Rusia dan Belarusia yang berkompetisi di bawah bendera mereka Oktober lalu.
Kremlev mengatakan IBA di bawahnya telah menyingkirkan korupsi dan kebangkrutan untuk muncul sebagai organisasi yang efisien.
“IBA telah memenuhi semua kriteria 100 persen mengenai semua pertanyaan yang diajukan sehubungan dengan penjurian dan reformasi sistem,” kata petenis Rusia itu kepada Reuters di sela-sela kejuaraan dunia wanita yang sedang berlangsung di New Delhi.
“Kami tidak memiliki utang, kami memiliki sistem keuangan yang baik. Kami memiliki mantan petinju aktif di dewan direksi kami.
“Saya pikir kami adalah salah satu dari 10 asosiasi internasional yang paling efisien dan sukses di dunia.”
IOC juga berencana untuk mengeluarkan IBA dari proses kualifikasi untuk Olimpiade tahun depan di Paris, sementara tinju tidak termasuk dalam program awal untuk Olimpiade Los Angeles 2028.
Kremlev mengatakan setiap langkah untuk menghentikan tinju dari Olimpiade akan menjadi “keputusan paling kriminal dalam sejarah pergerakan Olimpiade” yang akan mendapat reaksi keras.
“Kami tidak akan membiarkan siapa pun mengeluarkan tinju dari Olimpiade,” katanya.
“Mereka yang ingin tinju dikeluarkan dari Olimpiade akan dianggap penjahat.
“Jutaan petinju siap datang ke Lausanne (Swiss) dan meminta penjelasan dari IOC, karena kita adalah satu keluarga yang kuat, satu keluarga yang bersatu.
“Jika mereka akan membuat keputusan seperti itu, saya pikir IOC harus direformasi.”
Kremlev menyebut kebuntuan IOC-IBA sebagai “kesalahpahaman”, yang dapat diselesaikan dalam sehari.
“Saya benar-benar berharap semua orang sadar dan alih-alih bertukar surat, kita bisa duduk di meja negosiasi dan menemukan solusi,” katanya.
“Saya pikir solusinya dapat ditemukan dalam satu hari. Saya pikir itu mungkin.”
Tapi untuk itu, kata orang Rusia itu, IOC harus memperlakukan IBA sebagai “mitra yang setara”.
“Kita tidak boleh diberitahu apa yang harus dilakukan, kita tidak boleh didikte apa yang harus dilakukan. Kita harus diperlakukan sama, sebagai mitra yang setara.”
Sumber :